Jumat, 27 Februari 2015

Ubahlah Cara Berpikir Mu! Dengan Mengubah Kegagalan Menjadi Batu Loncatan

Pelajaran tentang cara menghadapi kegagalan ini penting untuksobat Youngnesia simak. Karena kegagalan sering kali membawa kita pada sikap pesimis, dan putus asa. Jika sobat cenderung memfokuskan perhatian pada titik ekstrim dari sebuah kegagalan, akan menyeret kamu pada lembah kehancuran.

Coba lihatlah bagaimana orang-orang biasa saja memandang sebuah kegagalan, dengan orang-orang yang berprestasi luar biasa memandang sebuah kegagalan. Orang yang berprestasi cenderung melihat kegagalan sebagai batu loncatan memperbaiki diri dan menyusun strategi yang lebih tepat, sedangkan orang-orang yang minim prestasi cenderung melihat kegagalan sebagai hambatan.

Maka dari itu, mari kita mencoba merubah cara berpikir kita tentang kegagalan dan hambatan, dengan cara menghadapi kegagalan berikut ini:


Menolak penolakan


cara menghadapi kegagalan: menolak penolakan

Cara mengatasi kegagalanpertama adalah menolak penolakan. Orang-orang yang pantang menyerah, tidak jemu-jemunya mencoba. Karena harga dirinya tidak didasarkan pada prestasinya saat itu. Ia punya prespektif yang luas, bahwa penolakan yang terjadi hanyalah uji ketabahan menuju prestasi yang lebih baik.

Untuk memelihara prespektif yang benar , bertanggung jawablah atas perbuatan-perbuatan kamu, namun jangan terlalu diambil hati bila kamu menghadapi penolakan. Cara mengatasi kegagalan yang satu ini akan menjadikanmu pribadi yang tangguh dan pekerja keras.


Memandang kegagalan bersifat sementara


cara menghadapi kegagalan: memandang kegagalan bersifat sementara

Kiat menghadapi kegagalan agar kamu dekat dengan kesuksesan adalah memandang kegagalan bersifat sementara. Orang yang terlalu mengambil hati pada kegagalan memandang suatu persoalan sebagai sumber mala petaka. Namun cara menghadapi kegagalan para peraih prestasi adalah dengan memandangnya hanya bersifat sementara. Karena ia percaya setiap kegelapan akan tiba suatu masa penuh cahaya seperti pergantian malam dan siang. Yang dibutuhkannya tetap bertahan dan berusaha sebaik mungkin agar kegelapan cepat berhenti.


Fokuskan perhatian pada kekuatan-kekuatan yang kamu miliki


cara menghadapi kegagalan: perhatikan kekuatan yang kamu miliki

Satu lagi kiat menghadapi kegagalan,  agar terhindar dari kegagalan adalah dengan memfokuskan perhatian pada kekuatan-kekuatan. Yang membedakan pemenang dengan pecundang adalah bahwa pemenang itu selalu berkonsentrasi pada apa yang dapat diperbuatnya, bukan pada apa yang tidak dapat diperbuatnya.

Jika suatu kelemahan adalah persoalan karakter, maka cara untuk mengatasinya adalah memfokuskan perhatian kamu pada kekuatan hingga kelemahan tersebut bisa diatasi. Sedangkan, apabila kelemahan itu bukanlah suatu persoalan karakter maka cara terbaik untuk mengubah kegagalan menjadi batu loncatan adalah dengan mengembangkan serta memaksimalkan kekuatan-kekuatan kamu.


Berpikir, berbagai pendekatan dalam meraih prestasi


cara menghadapi kegagalan: berbagai pendekatan dalam berprestasi

Kiat menghadapi kegagalan,  berikutnya adalah berpikir berbagai pendekatan untuk meraih kesuksesan atau tujuan. Dalam bukunya, failing forward (2001) Brain Tracy menulis tentang empat orang jutawan yang menjadi kaya menjelang usia tiga puluh lima tahun.

Secara rata-rata mereka terlibat dalam tujuh belas jenis bisnis sebelum menemukan suatu bisnis yang dapat membawa mereka ke puncak karir, mereka coba terus dan menggantinya hingga menemukan suatu yang klop untuk mereka. Para peraih prestasi bersedia menggunakan berbagai pendekatan dalam menghadapi persoalan-persoalan. Itu penting dalam setiap bidang kehidupan, bukan bisnis semata.


Berpikir, setiap orang adalah networking


cara menghadapi kegagalan: membangun network

Tips menghadapi kegagalan yang terakhir adalah berpikir setiap orang adalah networking. Menurut Harvey Mackay (2002) networking ibarat sebuah sumur yang harus kita gali. Mengapa kita gali? Karena kita membutuhkan sebuah mata air yang apabila sewaktu-waktu kita haus, kita tinggal mengambil dan meminumnya. Jangan sampai karena kita lupa dengan tugas menggali sumur, sewaktu-waktu datang kita bingung kemana mencari sumber mata air. Oleh karena itu Networking sangatlah penting untuk menuju kesuksesan dan terhindar dari kegagalan.

Harus diakui dalam membangun networking tidaklah mudah, dan hasilnya tidak langsung bisa dinikmati. Membangun networking waktu dan hubungan timbal balik yang tulus dan ikhlas. Maka dari itu dalam menjalin sebuah networking bangunlah dengan ketulusan. Ingat, karena ketulusan adalah pondasi yang kokoh dalam membangun networking.

Jadi, kesulitan dan kegagalan janganlah dipandang sebagai hambatan, namun batu loncatan sesuai dengan cara diatas. Semoga cara menghadapi kegagalan bisa bermanfaat bagi sobat Youngnesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar