Sabtu, 07 Maret 2015

Kira-Kira Kamu Termasuk Kedalam Gaya Pacaran Anak Sekolah Yang Mana?

Di sekolah dan di kampus, gaya pacaran anak sekolah menjadi topik yang menarik untuk di bahas. Romantisme di sekolah atau kampus memang selalu menarik untuk dibahas. Apalagi gaya pacaran masing-masing orang berbeda-beda. Nggak heran gaya pacaran pasangan yang satu jadi bahan omongan pasangan yang lain.

Gaya pacaran yang kayak apa sih yang biasanya lazim di kalangan pelajar? Yuk kita intip kamu dan teman-temanmu termasuk dalam gaya pacaran anak sekolah yang mana sih?


Inseparable duo

gaya pacaran anak sekolah: tidak bisa dipisahkan

Gaya pacaran anak sma pertama adalah Inseparable duo. Pasangan ini yang paling nggak bisa dipisahin. Mau ke kantin, nongkrong, perpustakaan, kuliah sampai ketemu dosen aja pasangannya nggak pernah absen buat nemenin. Bagaikan sayur tanpa garam jika salah satunya nggak ada yang lain akan merasa hambar

Hubungannya: pasangan ini sering dianggap sebagai pasangan paling romatis seantero jagat, karena mereka hidup di dunia sendiri. Tapi hati-hati kalau putus bisa benar-benar patah hati


Debate Team

gaya pacaran anak sekolah: selalu berdebat

Gaya pacaran anak sekolah sekarang selanjutnya debate team. Tipe ini termasuk yang butuh energi lebih karena waktu pacaran kebanyakan dipake buat berdebat bahkan kadang sampe berantem. Mulai dari hal enting sampe hal yang remeh temeh alias nggak penting sekalipun bisa jadi perdebatan.

Hubungannya: pasangan tipe ini sangat terbuka, dan seringkali lebih awet karena nggak ada yang mereka tutup-tutupi.


Telenovela Couple

gaya pacaran anak sekolah sekarang: kayak di tipi

Kalau kamu mau liat cerita sinetron berlangsung di kehidupan nyata, ini dia pasangan paling romantis dan dramatis sedunia. Biasanya yang masuk gaya pacaran anak sekolah ini adalah mereka yang rela sampai bunuh diri segala kalau diputusin sama pacar. Mereka juga rela berantem sampai berapi-api, heboh setengah mati kalau nggak dapet kabar dari si dia.

Hubungannya: pasangan seperti ini biasanya sangat mementingkan sisi emosi, dan kedua pihak masih memerlukan perhatian sebagai tanda kepastian cinta dari pasangannya.


Invisible Couple

gaya pacaran anak sekolah sekarang: ssssttt... cinta diam-diam

Pasangan jenis ini hampir nggak kedengar gemanya. Cara mereka ngobrol, jalan, atau ketemu sama sekali nggak kelihatan kayak mereka pacaran. Orang-orang mungkin nggak mengira kalau sebenarnya ada hubungan spesial di antara mereka. Biasanya pasangan ini ebih sering menghabiskan waktu dengan teman-teman.

Hubungannya: pasangan seperti ini sudah sangat secure dan mempunyai kepastian akan kasih sayang diantara mereka. Berbalik dengan telenovela couple, kedua pihak di relasi ini sangat independen dan suka melakukan aktifitas sendiri.


Master Slave Couple

gaya pacaran anak sekolah sekarang: siap antar jaga
Splash News

Pernah melihat temenmu rela bawain barang-barang pacarnya, siap disuruh nganterin atau beliin kebutuhannya anytime , anywhere? Bisa jadi kamu atau temanmu itu masuk dalam gaya pacaran anak sekolah yang satu ini. Uniknya kebanyakan kaum cowok lho yang ngalamin ini. Entah karena mereka cinta mati sama pacarnya atau karena udah nggak laku lagi.

Hubungannya: yang jelas, satu pihak dari pasangan seperti ini cinta mati dengan pasangannya. Tapi ini tidak berarti sebaliknya. Mungkin bahasa cintanya berbeda. Tapi hati-hati jangan dipergunakan oleh pacar atas nama cinta. Takutnya cintanya bertepuk sebelah tangan hanya dimanfaatkan.


Forgiving Couple

gaya berpacaran: selalu berbuat salah dan dimaafkan


Pasangan dengan gaya berpacaran ini yang paling bikin gregetan orang-orang di sekitarnya. Hampir setiap hari cewek atau cowoknya ngeluh karena pacar mereka yang sering bikin ulah dan bikin emosi. Beberapa bahkan ada yang berani melakukan kekerasan. Meski begitu si korban selalu berbesar hati untuk memaafkan. Ujung-ujungnya yang keluar adalah kalimat �Aku nggak bisa mutusin dia, aku masih sayang�

Hubungannya: biasanya pasangan yang suka ngeluh sedang mencari perhatian, entah dari temannya maupun dari pacarnya. Atau mungkin sang pengeluh ingin tampil sebagai korban da dikasihani. Apa saja alasannya, ada baiknya untuk cari kebenaran apakah keluhannya itu benar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar